Edisi Maret 2012

No. 64 Tahun VI





Antara
HARGA sejumlah bahan pokok, BBM dan elpiji meroket di Pulau Sapeken Sumenep, kendati pemerintah belum resmi menaikkan harga BBM.







Cover Stories

R. Katjasungkana: Dari Bahasa Hingga Politik

SEBELUM meninggal pada 16 Agustus 1985, R. Katjasungkana berpesan agar dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Bintaro, Jakarta Selatan. Dia ingin dekat dengan makam sahabatnya, Wakil Presiden Mohamad Hatta. Setelah 26 tahun lebih, pihak keluarga memutuskan memindahkan makam itu ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.



R Katjasungkana Dimakamkan Ulang

Tokoh Sumpah Pemuda R Katjasungkana dimakamkan ulang di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata. Mantan Pemimpin Redaksi Harian Bintang Timur ini layak dimakamkan di TMP Kalibata sebagai penerima penghargaan Bintang Mahaputera.



Bekas Kraton Bangkalan Jadi Milik Pribadi Warga

Bekas Kraton Bangkalan, di Kampung Saksak Tengah, Kelurahan Kraton, Kecamatan Bangkalan, Madura, Jawa Timur, diklaim sebagai milik pribadi warga bernama Hansyen Woing.



Mengembangkan Ingatan Kelestarian Sastra Madura

Dibanding kehidupan sastra Indonesia modern yang makin tampak perkembangannya akhir-akhir ini di Madura, maka sastra Madura justru banyak mengalami hambatan dan kendala. Permasalahan ini kerap terjadi perbincangan serius di kalangan masyarakat sastra sendiri, namun sebegitu jauh ....



Kelompok Syiah Masih Bertahan di Pengungsian
Ratusan pengungsi dari kelompok Islam Syiah, korban kerusuhan bernuansa suku agama ras dan antar golongan (SARA) hingga kini masih bertahan di lokasi pengungsian di GOR Wijaya Kusuma, Sampang, Madura, meski pemkab setempat meminta agar mereka pulang ke rumahnya masing-masing.



Provokatif & Tak Tahu Diri Pusat Sekte Syi'ah Sampang Dibakar Oreng Madhura
Dinilai provokatif dan tak tahu diri dalam menyebarkan ajaran menyimpang kepada umat Islam, pusat sekte Syi'ah di Sampang Madura diserbu warga. Kompleks Pesantren Sekte Syi’ah di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang Madura, dibakar massa, Kamis pagi (29/12/2011).



Pesantren Syiah Dibakar Massa
Sebuah pesantren dan rumah pimpinan pesantren tersebut di Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, hari ini, sekitar pukul 10.30 WIB, dibakar sekelompok massa tidak dikenal.
Tindak anarkis tersebut terjadi hanya berselang dua pekan sejak aksi serupa yang dilakukan sekelompok massa terhadap salah satu pengajar di pesantren tersebut.



Palabbhuwan Pesa (careta pandha')
Paggun padhana gi` dhullu, bula ta` mampo namba` pekker se ajhumbel enga` dha` dhika. Se maelangnga jhang-bajhangnganna dhika, rassana tadha` panyelladhan sakale. Tadha` dheng-andhengnga kaangguy ngaleng dhari robha saksena dhika. Dhika se sama sakale tadha` coplak sakeddebbhan dhari ate. Terros noro`e karettegga ate dhalem atendhag ban tengka.



Karapan Penderitaan Sapi
Tradisi karapan sapi Madura yang awalnya hanya dilakukan oleh masyarakat sebagai bentuk kegembiraan usai panen, saat ini telah menjadi ajang eksploitasi dan penyiksaan terhadap binatang pemakan rumput ini demi kesenangan dan kebanggaan pemilik dan "pebotoh" pemasang taruhan.



Merindukan Sultan Abdurrahman
Dalam dunia spiritualitas, Sultan Abdurrahman disetarakan dengan wali, orang suci dalam tradisi sufisme. Makamnya di Asta Tinggi dikunjungi secara berkala oleh masyarakat Sumenep sampai kini karena dianggap penuh berkah serta sebagai wujud apresiasi atas pengabdiannya terhadap Sumenep.



Sejarah yang Terlupakan
Bubarnya negara-negara boneka bikinan Belanda untuk kembali menguasai Indonesia saat pusat pemerintahan Indonesia di Jogjakarta juga berangkat dari Madura. Berikut penuturan HR Soedirman Mertoadikoesoemo yang terlibat langsung dalam upaya pembubaran Negara Madura.



Chandra Hasan Pejuang Pantang Menyerah
Karena keadaan sudak kritis selaku Komandan Resimen 35, Letnan Kolonel Chandra Hassan mengundang Dewan Pertahanan Daerah (DPD) bersidang di Manding.



Sumenep dan Elitisme Sejarah
Pada bulan Oktober ini Kabupaten Sumenep akan merayakan hari jadinya yang ke-741. Dalam penelusuran sejarah, hitungan 741 tersebut dimulai dari didelegasikannya Raden Aria Banyak Wedi atau disebut pula sebagai Raden Aria Wiraraja, punggawa kenamaan keraton Singasari menjadi bupati Sumenep pada tahun 1269. Arya Wiraraja dikenal sebagai aktor dibelakang layar berdirinya kerajaan Majapahit karena dukungan strategisnya pada Raden Wijaya, pendiri kerajaan Majapahit.



Madurese and Cell Phone Recycling
The thought of Madurese people popped into the journo’s mind when Francis Cheong, the regional environmental manager of cell phone producer Nokia briefed a group of journalists from Indonesia, the Philippines, Singapore and Malaysia about the company’s recycling program recently.



Islam in Madura and Tradition to Use Violence
Islam in Indonesia is deeply rooted in local communities and it is therefore impossible to find a common interpretation of the religion in this country of diverse ethnic groups. There are many Muslim communities, each with its own character.



Fitrah Dalam Pemikiran Tokoh Muhammadiyah Sumenep
Almarhum Kyai Bahaudin Mudhary (kyai Baha') merupakan legenda hidup (living legend) masyarakat Sumenep. Beliau adalah sosok ulama yang terkenal memiliki sejumlah kombinasi unik dalam dirinya. Seorang tokoh Muhammadiyah yang mengamalkan amaliah NU, ulama modern yang memiliki sejumlah karamah dan kasyf, pemikir Islam yang kristolog, kyai tasawuf yang menguasai pemikiran sains modern, juga tokoh politik yang akrab dengan dunia pendidikan.



Dua Peranan Syaikhona Kholil
Bulan Rajab ini kita pasti mengenang NU yang didirikan 16 Rajab 1344 Hijriah, bertepatan 31 Januari 1926. Hampir kita lupa bahwa arsitek utama berdirinya NU adalah seorang ulama Madura, almarhum Syaikhona Kholil Bangkalan.



Riak Suramadu Mengganggu Orang Madura
Sudah dapat diduga, setelah Jembatan Suramadu dibuka secara resmi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 10 Juni lalu, salah satu dampaknya arus lalu lintas di kawasan Madura meningkat pesat.



Perlu Lompatan Untuk Atasi Ketertinggalan
Keberadaan Jembatan Suramadu sepanjang 5,438 kilometer yang melintas di atas Selat Madura (Laut Jawa), yang menghubungkan Madura dengan Surabaya, hendaknya dapat mempercepat proses industrialisasi di Madura.



Yang 'Ngejreng' dan Memikat dari Madura
Madura tidak hanya identik dengan garam atau karapan sapi. Kepulauan berpenduduk 3,6 juta jiwa itu juga memiliki kekayaan yang di wariskan turun-temurun berupa keterampilan membatik. Sebuah karya seni bercita rasa tinggi.



Mengoptimalkan Peran Lembaga Pendidikan Tinggi di Madura
Dari tinjauan itulah sebenarnya letak peran lembaga Pendidikan Tinggi yang harus dioptimalkan. Dalam sudut pandang dunia pendidikan, SDM yang berkualitas setidaknya harus memiliki ciri “berbudaya akademik”. Yaitu sikap hidup yang ditandai oleh keinginan serta usaha untuk mengetahui sesuatu yang baru dan benar untuk memajukan ilmu pengetahuan (Mochtar Buchori, 2005).






created and maintained by Pakde Zul


informasi & partisipasi
kabharmadhura@gmail.com


0 Comments:

Post a Comment

<< Home